Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Melihat Ogoh-Ogoh Melalui Perspektif Posisi Budaya Ulf Hannerz: Ogoh-Ogoh Ada Dalam Kepala Setiap Manusia

Oleh : I Made Chandra Arya Putra

Ulf Hannerz, seorang antropolog, mengatakan bahwa budaya ada pada tiga lokasi: kepala, wujud nyata, dan interaksi antar manusia. Konsepsi, keyakinan, dan kepercayaan adalah “budaya” yang ada di dalam kepala manusia. Konsepsi dan keyakinan ini kemudian diwujudkan dalam produk nyata berupa kesenian ukir, kesenian musik, kesenian patung, dan salah satunya adalah budaya ogoh-ogoh masyarakat budaya Bali. Konsepsi budaya ini kemudian disebarkan dan mengalir melalui interaksi dan berbaur dengan konsepsi budaya lain.

Ogoh-ogoh, dalam pikiran masyarakat adat Bali, adalah “segala sesuatu” yang bersifat kuat, tak terbantahkan, dan sering tak terkendali yang membuat keseimbangan alam semesta menjadi terganggu. Hal ini kemudian harus dimusnahkan agar pelaksanaan Catur Brata Penyepian menjadi damai dan tentram. Hasil dari nilai budaya seperti ini kemudian diwujudkan dalam bentuk simbolisasi pengarakan dan pembakaran. Ogoh-ogoh diarak, diakui keberadaannya, lalu dibakar. Kita harus mengenal segala sifat buruk dalam diri hingga pada akhirnya harus memusnahkan hal itu.

Akhir kata, ogoh-ogoh dalam bentuk karya patung ada dalam eksternalisasi dunia, dalam wujud aslinya yang bisa diproses oleh panca indera. Namun, jauh lebih dalam, “ogoh-ogoh” ada dalam setiap kepala manusia. Bersemayam dalam wujud sifat buruk yang harus kita kenali namun pada akhirnya harus kita musnahkan untuk keseimbangan alam mikro dan makro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *